Sejak jadi orang tua pasti ya mom gak bisa jauh2 dari pembicaraan seputar proses tumbuh kembang anak kita. Sampai-sampai setiap ketemu sesama ibu pasti yang dibicarakan seputar tumbuh kembang anak.
anakamu sudah bisa duduk belum ??
anakmu sudah bisa berdiri belum ??
anakmu sudah bisa jalan belum ??
kok anakmu belum bisa ini..itu ..??
Pertanyaan atau hal semacam ini pasti selalu didengar mommy kan. Tenang saja mom saya juga mengalami hal itu dan gak perlu risau dan galau karena setiap anak itu unik dan memiliki tahapan perkembangan berbeda-beda tetapi kita sebagai orang tua memang berperan penting dalam proses tumbuh kembang sikecil. Karena yang saya alami kedua anak saya juga mengalami tahap yang berbeda dulu anak saya yang pertama bisa berjalan usia 10 bulan dan 15 bulan sdh bisa berbicara satu kata sedangkan adiknya bisa berjalan diusia 12 bulan dan bisa berbicara 1 kata saat usia 18 bulan. Lalu apakah selama ini sikecil tumbuh kembang sesuai usianya dan apakah stimulasi yang kita berikan sudah tepat untuk usia sikecil ??
Senang sekali saya diundang untuk menghadiri Parenting blogger gathering bersama Parenting Club dan Clozette
Indonesia bertempat di Miniapolis Plaza Indoensia dengan tema 'Sudahkah Si Kecil Tumbuh Kembang
Sesuai Usianya?' dan narasumber Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp.A (K) ahli tumbuh kembang anak.
Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp.A (K) |
PENTINGNYA SINERGI AKAL FISIK DAN SOSIAL
Secara garis besarnya Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp.A (K) menjelaskan proses tumbuh kembang si kecil berlangsung secara sistematis dan bertahap seiring dengan tahapan usianya, mulai sejak ia lahir hingga nanti berusia 18 tahun.
Kemampuan anak terbentuk dari indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
dan penciuman. Seiring dengan pertumbuhan yang menjadikan tubuh
anak-anak semakin besar selama sekitar 6 tahun pertama kehidupannya,
maka kemampuan anak juga berkembang sebagai hasil sinergi antara
aktifitas fisik dan interaksi dengan lingkungan sekitar.
Hasil dari itu semua akan terbentuk empat aspek perkembangan
dasar, yaitu : gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi
dan kemandirian.
1. Aspek Gerak Kasar
Aspek gerak adalah kemampuan anak untuk mengembangkan aktivitas yang
menggunakan otot-otot besar penyangga tubuhnya. Misalnya tengkurap,
duduk, berjalan, berlari, melompat, naik turun tangga dan sebagainya.
2. Aspek Gerak Halus
Aspek gerak halus adalah kemampuan anak dalam hal mengembangkan
keterampilan yang membutuhkan koordinasi antar otot-otot kecil, yang
juga melibatkan berbagai fungsi indera. Misalnya meraih mainan di
depannya, memegang pensil, menulis, dan sebagainya.
3. Aspek Bicara-Bahasa
Aspek bicara-bahasa merupakan keterpaduan antara kemampuan anak untuk
memahami berbagai informasi yang didapatkan dari lingkungannya dengan
kemampuan untuk mengekspresikan ide dan keinginannya secara verbal atau
melaui kata-kata.
4. Aspek Sosialisasi-Kemandirian
Aspek Sosialisasi-kemandirian adalah kemampuan anak untuk mengembangkan
berbagai aktifitas kemandirian sebagai hasil dari pengalaman
berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Misalnya, makan sendiri,menggunakan sendok/garpu, cuci tangan melepas/memakai baju sendiri, dan
sebagainya.
Keempat aspek anak diatas tidak bisa berdiri sendiri, karena satu sama
lain akan saling terkait dan saling membutuhkan. Sinergisme antara
keempat aspek dasar perkembangan si kecil ini secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari akan nampak sebagai kepintaran anak dalam Akal, Fisik dan Sosial.
Mengapa diperlukan sinergi akal, fisik dan sosial?
Akal
Merupakan cerminan dari kemampuan si kecil dalam hal mensinergikan
berbagai aspek perkembangan dasar menjadi sebuah cara untuk merespons
rangsangan dari lingkungan sekitarnya, dan mengembangkan pemahaman yang
akan dipergunakan sebagai cara untuk menyatakan ide dan keinginannya,
serta mengembangkan berbagai alternatif strategi untuk mengatasi atau
memecahkan masalah yang dihadapi.
Fisik
Yaitu kemampuan si kecil untuk memadukan berbagai aspek perkembangan
dasar yang membuatnya mampu untuk melakukan pergerakan tubuh atau
aktifitas fisik yang sesuai dengan yang diinginkannya dengan menggunakan
kekuatan dan keseimbangan tubuhnya, dan terkadang diperlukan
keberanian.
Sosial
Hasil perpaduan sebagai aspek perkembangan dasar sehingga anak mampu
mengembangkan kemampuannya dalam hal berinteraksi sosial dengan berbagai
benda, makhluk hidup, atau individu di lingkungan sekitarnya. Kemampuan
interaksi ini dapat berupa aktivitas meniru berbagai informasi yang
dilihat atau didengar, atau dapat berupa komunikasi verbal dua arah.
Bagaimana cara pemantauan sinergi akal, fisik dan sosial?
Sebaiknya sebagai orang tua kita rutin memantau perkembangan sinergi akal,fisik dan sosial anak kita caranya ketika si kecil mulai dari awal lahir sampai berusia setahun itu harus dicek setiap bulannya, dan ketika sikecil berusia 2 tahun pengecekannya setiap 3 bulan sekali, sampai si kecil masuk ke usia 2-6 tahun pengecekan bisa menjadi 6 bulan sekali.
Mba Lili menjelaskan apa itu Kalkulator AFS |
Lalu bagaimana kita mengecek perkembangan fisik,akal dan sosial si kecil secara rutin ?
Kini ada tools aplikasi yang sangat
memudahkan kita para orang tua untuk selalu mengecek tumbuh kembang anak secara rutin yaitu Kalkulator AFS (Akal, Fisik, dan Sosial) dimana sangat penting untuk untuk
mengetahui tingkat sinergi kehebatan si
Kecil selama periode emasnya.
Bagaimana sih cara menggunakannya?
- Mom/Dad tinggal registrasi ke website https://www.parentingclub.co.id/register lalu pilih Kalkulator AFS kemudian masukan data si kecil yang usianya bisa dari 0-7 tahun
- Ada beberapa pertanyaan dari parenting club yang harus dijawab sesuai keadaan dan perkembangan sikecil.
- Setelah menjawab beberapa pertanyaan, fitur ini akan memberikan hasil sesuai dari jawaban serta memberikan rekomendasi stimulasi apa yang tepat untuk sikecil.
KEGIATAN MERONCE MANIK PIAGAM BERSAMA SIKECIL
Di acara hari ini tidak hanya talkshow seputar tumbuh kembang si kecil tapi juga ada kegiatan stimulasi bersama sikecil. Kali ini sikecil harus menirukan gerakan melompat kertas jadi saya mencontohkan melompati kertas kemudian sikecil mengikutinya, selain itu ada kegiatan meronce manik piagam juga dan setelah selsai sikecil mengalungkan piagam ke leher mom dan saya memeluk dan mencium sikecil. Stimulasi sederhana diatas ternyata bagus untuk perkembangan fisik,akal dan sosial sikecil loh mom.