Halo momsay semua ...
Sadar gak sih mom kalau saat ini hujan turun setiap harinya . Walaupun bulan musim penghujan sudah berlalu , ternyata saat ini curah hujan masih sangat tinggi dan terjadi setiap hari.
Dengan meningkatnya curah hujan maka jumlah nyamuk juga cenderung lebih banyak dan sering kali masuk ke dalam rumah. Nah hal ini yang perlu kita waspadai untuk kesehatan keluarga. Salah satunya adalah ancaman penyakit atau penyebaran demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk.
Banyaknya nyamuk saat musim hujan ini dipengaruhi sejumlah faktor seperti meningkatnya jumlah tempat berkembang biak, cuaca yang lebih hangat serta aktivitas nyamuk yang meningkat
Lalu apa saja fakta seputar demam berdarah ???
Agar kita lebih aware terhadap DBD berikut aku rangkum fakta seputar DBD yang perlu diketahui mom.
Peningkatan Kasus Di tahun 2022
Saat ini Indonesia telah mengalami peningkatan jumlah kasus demam berdarah dalam beberapa tahun terakhir. Penyakit ini umumnya menyebar di daerah-daerah dengan iklim tropis, terutama di daerah yang memiliki genangan air sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti, yang merupakan penyebar virus demam berdarah.
Lalu apa saja penyebab Demam Berdarah ??
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Banyak Faktor yang membuat nyamuk ini meningkat seperti urbanisasi, perubahan iklim, dan kurangnya kontrol vektor telah berkontribusi pada penyebaran penyakit ini juga.
Bagaimana Faktor Risikonya ??
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena demam berdarah di Indonesia meliputi kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang baik, kepadatan penduduk yang tinggi di perkotaan, serta kurangnya kesadaran tentang pencegahan dan pengendalian vektor.
Lalu langkah apa saja yang perlu kita perhatikan untuk mencegah penyakit DBD ??
Langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah bahaya demam berdarah agar tidak menerpa keluarga kita diantaranya adalah dengan #Ayo3MplusVaksinDBD
Mungkin moms sudah tidak asing dengan istilah #Ayo3MplusVaksinDBD dalam pencegahan demam berdarah? Karena memang program pemerintah ini untuk mengurangi penyebaran penyakit demam berdarah.
1. Menguras Tempat Penampungan Air
Mari kita "Menguras Tempat Penampungan Air".
Kita harus pastikan tidak ada air yang tergenang di sekitar rumah kita . Bekas botol, ember, bak mandi, atau bahkan pot bunga yang menampung air bisa jadi sarang nyamuk Aedes aegypti, Jadi usahakan untuk rutin menguras air yang tergenang di sekitar rumah .
2. Menutup Tempat Penyimpanan Air
Lalu yang kedua, "Menutup Tempat Penyimpanan Air".
Kita harus pastikan tempat-tempat penyimpanan air seperti bak mandi, tong air, atau ember tertutup rapat.Tujuanya agar nyamuk tidak masuk dan bertelur.
3. Mengubur Barang Bekas yang Menampung Air
Dan yang ketiga, "Mengubur Barang Bekas yang Menampung Air".
Nah buat yang hobby banget menimbun barang- barang bekas sebaiknya jangan ya , karena banyak menimbun barang bekas seperti botol plastik atau kaleng itu bisa menampung air, lebih baik untuk langsung dikubur atau dibuang. Karena barang-barang itu jadi tempat berkembang biak nyamuk!
Dan Untuk Plus adalah segala bentuk dan upaya pencegahan tambahan seperti contohnya dengan bergotong royong membersihkan lingkungan kita, memeriksa kebersihan tempat penampungan air, dan membersihkan saluran dan talang air.
Jika kita sudah melakukan 3Mplus , langkah berikutnya adalah memproteksi diri dari nyamuk. Banyak hal yang bisa dilakukan misalnya dengan menggunakan kelambu atau lotion nyamuk dan yang nggak kalah pentingnya adalah vaksinasi.
Yes , Vaksinasi demam berdarah adalah cara paling ampuh untuk melindungi diri dari demam berdarah. Vaksin DBD yang saat ini tersedia di Indonesia dapat diberikan kepada kelompok usia 6 tahun – 45 tahun.
Jangan lupa untuk konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan perlindungan yang menyeluruh dari DBD melalui vaksinasi, Dan cari tau informasi sebanyak-banyaknya agar kita dan orang-orang terkasih dapat terlindungi dari bahaya DBD yang mengancam jiwa.
Pastikan anak-anak dan keluarga mendapatkan vaksinasi secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan dokter.
Buka Bersama dan Talkshow Demam Berdarah Bersama Takeda
Senang
sekali beberapa waktu lalu aku
berkesempatan untuk hadir di
acara buka bersama dan talkshow bersama Takeda yang diadakan di Hotel Raffless
Jakarta, Dalam rangka sosialisasi bersama media dan blogger untuk pencegahan demam berdarah
Di awal acara, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht memberikan sambutan sekaligus mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pencapaian luar biasa yang diraih Takeda melalui penghargaan perunggu yang didapat dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta.
Penghargaan ini seolah mengukuhkan bahwa program corporate PR yang dijalankan oleh Takeda dalam kemitraan dengan Kementerian Kesehatan RI dalam upaya pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaian kegiatan yang komprehensif dan berdampak besar.
“Kami sangat bangga untuk menerima penghargaan yang luar biasa dari PR Indonesia ini, sebagai pengakuan atas komitmen kuat kami bersama dengan Kementerian Kesehatan dalam memerangi DBD di Indonesia. Pencapaian ini menggarisbawahi dedikasi kami untuk membuat perbedaan nyata dalam kesehatan masyarakat, sesuai dengan keahlian kami. Hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya dukungan dan sambutan baik dari pihak-pihak terkait, di antaranya Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan, para mitra di dunia kesehatan, komunitas, serta masyarakat umum. Prestasi ini bukan hanya milik Takeda, tetapi juga milik semua pihak yang sudah dengan gigih melakukan pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia.” Ujar Andreas
Dalam kesempatan yang sama, dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, turut memberikan penjelasan bahwa untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat.
” Rasanya sangat krusial membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektor publik, yaitu pemerintah dan swasta. Walau Blueprintnya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Namun, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Nah, semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu
Selain itu dr. Imran juga menjabarkan bahwa saat ini, beberapa daerah telah menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Dengue,
“Implementasi 3M Plus masih memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian kasus DBD di Indonesia. Sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian. Di bulan Maret ini saja, beberapa daerah sudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab Nagekeo. Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD.”
Makanya untuk membentuk pondasi yang kuat, Takeda dan Kementerian Kesehatan menyusun program kerja bersama dan meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin memahami tentang DBD beserta tindak pencegahan, termasuk memberikan edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi.
Kampanye ini kemudian diperkuat dengan berbagai serangkaian dialog, baik dengan para pembuat kebijakan, maupun komunitas sosial, untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di Indonesia. Selain melalui program ini, komitmen Takeda dan pemerintah dalam pencegahan DBD juga diwujudkan melalui partisipasi aktif sebagai salah satu anggota pendiri Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, yang digagas oleh Kaukus Kesehatan DPR RI dan Kementerian Kesehatan.
Nah mom jangan tunggu sampai besok ya untuk lindungi keluarga tercinta kita dari demam berdarah. Mulai dengan jalankan 3M program pemerintah plus Vaksinasi DBD untuk keluarga tercinta.
#Ayo3MplusVaksinDBD
Tidak ada komentar
Posting Komentar